Suara eSeMKa–, Rabu (30/06) keluarga besar SMK Wachid Hasjim Maduran Lamongan kembali mengikuti Vaksinasi Covid-19. Vaksinasi tersebut merupakan pemberian vaksin kedua untuk dewan guru dan karyawan SMK Wachid Hasjim Maduran Lamongan. Sebelumnya di awal bulan Juni secara serentak dewan guru dan karyawan telah menerima vaksin pertama.
Seperti halnya saat vaksinasi pertama, vaksinasi kedua juga dilaksanakan di Laboratorium Kompetensi Keahlian Asisten Keperawatan SMK Wachid Hasjim Maduran Lamongan. Pelaksana vaksinasi adalah petugas kesehatan dari Puskesmas Kecamatan Maduran Lamongan. Ada tiga lembaga yang mengikuti vaksinasi kedua yakni SMK Wachid Hasjim Maduran, SMA Wachid Hasjim Maduran, dan SMA Muhammadiyah 3 Parengan Maduran, sebagaimana saat vaksinasi pertama.
Pagi itu, tepatnya pukul 08.00 WIB vaksinasi kedua dimulai. Peserta vaksinasi dibagi menjadi 3 gelombang. Gelombang 1 untuk SMK Wahas, gelombang 2 untuk SMA Wahas, dan Gelombang 3 untuk SMA Muhammadiyah. Seluruh dewan guru dan karyawan dari tiga lembaga tersebut hadir ke tempat vaksinasi dengan mematuhi prokes secara ketat.
Sebagai peserta vaksinasi gelombang 1, Bapak Nugroho Saputro, S. Pd., selaku Ketua BKK SMK Wachid Hasjim Maduran Lamongan menjadi orang pertama yang menerima vaksin kedua. Kemudian secara bergilir disusul oleh Bapak/Ibu dewan guru dan karyawan yang lain.
“Alhamdulillah, vaksin yang kedua ini ndak terasa sakit saat tadi disuntikkan. Cuma tadi saya sempat pending dulu karena tensi darah saya jauh di atas normal. Mungkin karena saya habis perjalanan jauh dari rumah”. Ujar Pak Nugroho setelah divaksin.
“Sip, vaksin ini aman. Jangan takut divaksin. Kita sehat, tapi divaksin akan lebih sehat lagi dan terbebas dari virus”. Kata Pak Gatot guru milenial yang dimiliki oleh Progli Multimedia.
Vaksinasi COVID-19 adalah salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam mencegah dan melindungi masyarakat Indonesia dari virus COVID-19. Bagi para guru di SMK Wachid Hasjim Maduran, vaksinasi tersebut penting untuk dilakukan mengingat setiap hari harus melaksanakan aktivitas mengajar di SMK, terlebih di tahun pelajaran 2021/2022 pemerintah melalui Kemdikbud telah mencanangkan Pembelajaran Tatap Muka langsung secara terbatas.