Suara eSeMKa–, Selasa (09/11) pagi Petugas Kesehatan dari Puskesmas Kecamatan Maduran hadir ke SMK Wachid Hasjim Maduran untuk melakukan Tes Swab Antigen untuk peserta didik SMK Wachid Hasjim Maduran. Tes Swab Antigen untuk peserta didik merupakan tindak lanjut dari upaya pemerintah daerah di dalam melakukan strategi pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah setelah sebelumnya dilakukan vaksinasi dosis 1 dan 2.
Sesuai dengan surat edaran pemberitahuan yang diterima oleh Waka Humas SMK Wachid Hasjim Maduran, pelaksanaan Tes Swab Antigen untuk peserta didik dilakukan secara sampling yakni dari total 317 peserta didik hanya sebanyak 30-50 peserta didik yang dilakukan Tes Swab.
“Surat masuk ke kami tanggal 05 November kemarin. Sesuai isi surat, kami diminta untuk menyiapkan peserta didik sebanyak 30-50. Tes swab antigennya bertempat di Laboratorium Asisten Keperawatan”. Papar Miss Asma’, S. Pd. Wakasek Humas SMK Wahas.
Bapak Muhammad Imron Fathoni, SH. (Wakasek Kesiswaan) pada hari Senin melakukan koordinasi dengan guru produktif Kompetensi Keahlian Keperawatan. Langkah tersebut dilakukan agar pelaksanaan Tes Swab Antigen untuk peserta didik SMK Wachid Hasjim Maduran berjalan lancar dan aman.
“Ya, kami koordinasikan dulu dengan guru keperawatan untuk memastikan kesiapan siswa. Kami perlu mengecek kesehatan siswa dulu. Kan tidak mungkin diswab kalau siswa keadaannya tidak fit”. Penjelasan Bapak Wakasis kepada Suara eSeMKa.
Sampling Tes Swab Antigen diambilkan dari pengurus PK IPNU-IPPNU, pengurus kelas, dan beberapa peserta didik dari masing-masing kompetensi keahlian. Pukul 09.00 petugas swab hadir di SMK Wachid Hasjim Maduran dan langsung menuju ke Laboratorium Asisten Keperawatan didampingi oleh Ibu Rif`atin, Amd. Keb. selaku Kaprogli Keperawatan. Secara bergiliran peserta didik yang menjadi sampling memasuki ruang lab untuk menerima tindakan Tes Swab Antigen.
“Syukur alhamdulillah hasil Tes Swab Antigen terhadap peserta didik sampel semuanya negatif. Pelaksanaan lancar dan sesuai dengan prosedur. Was-was saya sudah hilang ini. Kalau sampai ada yang positif bakal dilarang PTM”. Ujar Bu Rif`atin saat diwawancarai Suara eSeMKa.